HOKI DAN KESEHATAN

PALMISTRI, FISIOGNOMI, SHIO, GRAFOLOGI, ZODIAK, HOROSKOP, TAHI LALAT, FRENOLOGI, NUMEROLOGI, FENGSHUI, BAZI, ZIWEI, ASTROLOGI

Feng Shui: Dapur, Sumber Kebahagiaan

Posted by Fisiognomi pada 17 April 2010

Umumnya orang Tionghoa amat memerhatikan ruang masak atau dapur, terutama tata letak kompor. Kompor menjadi penting karena dianggap sumber kebahagiaan. Di tempat inilah makanan dimasak dan dimatangkan. Selain itu, makanan dapat memengaruhi kesehatan, perasaan, dan sikap. Maka meningkatkan selera makan, penting sekali dilakukan.

Dari makanan kita dapat memperoleh hasil dan kesehatan. Kalau diolah dengan baik, makanan akan lezat dan bergizi. Dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan akan lebih baik hasilnya atau usaha yang digeluti akan lebih banyak untungnya.

Karena pentingnya Dewa Dapur, maka menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa selalu menyediakan makanan untuknya. Umumnya, makanan untuk Dewa Dapur dibuat serba manis. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diterima penghuni rumah pun selalu berbuah manis.

Salah satu ruang yang amat berhubungan dengan dapur adalah ruang makan. Menurut feng shui, semakin dekat ruang makan dengan dapur, akan semakin baik. Dikiaskan, orang akan lebih mudah mencium aroma makanan yang mengindikasikan rezeki lebih mudah didapat.


Keuangan

Dapur harus terletak jauh dari pintu utama, tidak terlihat dari luar, dan tidak terlihat dari ruang tamu. Menurut kepercayaan Tionghoa, bila tamu langsung melihat dapur, maka biasanya akan berkunjung tamu yang khusus ingin makan. Pengaruh lainnya, bisa mengalami terlalu sering “kebocoran” keuangan keluarga.

Antara dapur dan kamar mandi, juga harus ada jarak. Dapur (elemen api) tentu akan terus “berkelahi” dengan kamar mandi (elemen air), sebagaimana teori lima elemen. Bisa-bisa kesehatan penghuni kurang bagus atau penghasilan yang telah diperoleh akan menghilang kembali.

Jangan sekali-sekali membuat dapur di bagian tengah rumah. Dapur akan menyebarkan energi ke seluruh rumah. Dengan demikian, akan banyak terjadi pertengkaran atau perselisihan di antara anggota keluarga.

Dapur juga tidak boleh terletak di bagian depan rumah. Ini akan memberi kesan bahwa Anda menomorsatukan makanan. Kekayaan pun dipercaya akan lenyap dengan mudah. Umumnya dapur yang terletak di bagian belakang rumah memiliki feng shui baik karena energi panas berada jauh dari kerangka rumah utama.

Dapur dengan bagian atas yang terbuka akan mendatangkan feng shui buruk. Begitu pula jika dapur memiliki bubungan atap dari kaca. Makanan akan menguap ke alam. Hoki pun demikian.

Kadang-kadang, kaidah feng shui bertentangan dengan kaidah arsitektur. Dari segi arsitek, dapur boleh terletak di mana saja asalkan memiliki syarat estetika, keamanan, dan kenyamanan.

Sebaliknya, menurut feng shui, dapur harus dibuat di bagian yang tidak menguntungkan dari rumah. Arah demikian bisa ditentukan berdasarkan data kelahiran kepala rumah tangga. Dapur pun tidak boleh terletak di sektor Utara, tempat elemen air. Api dan air merupakan unsur yang tidak harmonis sehingga akan menyebabkan konflik dalam keluarga. Bahkan api kompor akan padam karena air yang berlebihan sehingga kehidupan keluarga akan sulit.

Dapur yang terletak di sektor Selatan juga akan semakin panas. Selatan adalah tempat elemen api. Bertambahnya panas akan menimbulkan pertengkaran yang juga “panas”. Lokasi lain yang tidak direkomendasi feng shui adalah di sebelah kamar tidur.

Dapur yang berada lebih rendah daripada ruang makan menunjukkan feng shui buruk. Para penghuni rumah akan sulit mendapatkan kemakmuran karena setiap orang akan “meluncur ke bawah” tangga ekonominya. Begitu juga kalau kompor diletakkan dekat jendela, angin akan mudah memadamkan nyala kompor atau dengan kata lain tidak ada jaminan kehidupan yang lebih baik.

Bila ada balok penyangga atap, Anda pun harus waspada. Jangan letakkan kompor di bawahnya karena balok beton itu akan mengeluarkan energi chi negatif yang akan menimpa mangkok nasi Anda. Posisi memasak juga harus diperhatikan. Jangan mengarah keluar karena diyakini rezeki juga akan ikut keluar.

Yang paling penting adalah dapur harus cerah, bersih, dan kering. Lengkapi dapur dengan rak atau laci penyimpan peranti memasak. Jangan biarkan dapur berantakan karena menyebabkan chi mandek. Mungkin, syarat terakhir ini yang paling dapat diterima akal sehat oleh berbagai pihak, bukankah begitu?


Djulianto Susantio
Pemerhati Seni Oriental, di Jakarta

5 Tanggapan to “Feng Shui: Dapur, Sumber Kebahagiaan”

  1. Salam Sejahter Pak Djulianto..
    saya reza seorang muslim sebulan yang lalu saya dikasih oleh seorang ahli fengshui sebuah mangkok yang beliau bilang ‘mangkok fengshui’dan harganya pun wah katanya.Saya sudah browsing tidak ada link yang menjelaskan mangkok tersebut.Pertanyaan saya apakah ada mangkok fengshui itu?

  2. azis said

    oh begitu yah, saya lumayan tertarik juga dengan fengshui.
    terima kasih infonya

  3. gede wirya mahayasa said

    13 juni 2011
    saya ingin tahu,sebaiknya posisi di sebelah mana posisi dapur yang paling baik

  4. sulis said

    saya ingin membangun dapur kotor saya di belakang rumah bersebelahan dgn ruang cuci dan tmpt duduk-duduk,kira2 menurut fengshui bagus ga ya?

  5. ery setiono said

    Salam kenal pak Djulianto..
    Saya punya dapur yg kebetulan pas di atas nya ada jendela kecil(di buat utk sirkulasi udara).Dan di sisi kanan pojok ada area cuci baju&piring.Yg kebetulan juga mesin cuci juga ada di situ.
    Nah yg mau saya tanyakan adalah; apakah itu baik menurut fengsui atau harus saya rubah?tlg di bantu utk supaya mendapatkan chi yg baik bagi seluruh keluarga bagaimana?Terimakasih sebelumnya

Tinggalkan komentar