HOKI DAN KESEHATAN

PALMISTRI, FISIOGNOMI, SHIO, GRAFOLOGI, ZODIAK, HOROSKOP, TAHI LALAT, FRENOLOGI, NUMEROLOGI, FENGSHUI, BAZI, ZIWEI, ASTROLOGI

Kang Hong Kian, Matanya Menembus Alam Maya

Posted by Fisiognomi pada 21 Mei 2010

Kemampuannya menembus batas fisik lewat mata batinnya merupakan anugerah. Ia tidak mempelajarinya. Didukung kemampuan “lebih”nya itu, konsultasi feng shui yang digawanginya di radio maupun televisi jadi tambah memikat.

Seorang pendengar salah satu radio swasta terperangah. Via telepon ia bertanya tentang usahanya yang terus-menerus amblas. Pakar hong shui yang diundang oleh radio swasta itu langsung menohok, “Kamar tidur utama Bapak segi lima, ya. Tolong ubah itu jadi segi empat.” Bagaimana bisa sang pakar tahu persis keadaan rumah si penelepon, padahal ia tak pernah datang berkunjung?

Di lain waktu dan media, pakar yang sama melanjutkan aksinya. Kali ini di sebuah televisi swasta. Seorang wanita mengeluh sulit mendapat jodoh. Beberapa detik kemudian si pakar hong shui itu sudah memiliki solusi, “Begitu masuk ke rumah Ibu, sebelah kanan ada kamar mandi. Coba ganti lampunya dengan yang lebih terang. Mudah-mudahan sebulan ke depan ada pria yang mendekati, dan usaha warung Ibu juga akan membaik.” Mirip Bapak yang menelepon radio tadi, si gadis kedaluwarsa ini pun tercengang, bagaimana pakar itu bisa tahu persis situasi rumahnya? Lalu, solusinya kok semudah itu?

Sebelum Anda penasaran, rasanya perlu segera diungkap siapa pakar sekaligus konsultan hong shui yang dengan entengnya mengobok-obok rumah orang tanpa perlu datang langsung. Kang Hong Kian. Dialah orangnya.

Praktik hong shui (feng shui) yang cukup populer, terutama di kalangan warga keturunan Tionghoa, memang sering diangkat oleh media dalam sebuah acara atau rubrik. “Ilmu” yang satu ini punya daya tarik tersendiri, karena ia menyangkut persoalan hidup. Bagian dari ajaran Tao, feng shui merupakan pedoman seni untuk mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan.

Di tangan Kang Hong Kian, konsultasi feng shui di media massa elektronik jadi tambah memikat. Dia menggabungkannya dengan kemampuan spiritual yang tumbuh secara alamiah dalam dirinya.


Jago tebak kantong

Meski penampilannya sederhana, analisis Kang – begitu panggilan pria paruh baya itu – tergolong jitu. Bagaimana bisa ia menguasai kemampuan menembus alam maya seperti itu?

“Itu anugerah Tuhan,” akunya. Benih kemampuan disadarinya tumbuh sejak duduk di bangku SD. Seiring dengan waktu ia terus menyirami benih tadi. Aneh! Tirai spiritual pun ikut terkuak. Sejak itu, matanya bisa menembus alam nyata dan alam halus. Bahkan, “Baju yang sedang dikenakan orang pun bisa saya lihat tembus,” tambah anak ke-4 dari enam bersaudara ini. Kang pasrah saja menerima karunia itu.

Lalu, sebagaimana anak remaja seusianya, kemampuan ini malah jadi mainan. Di kalangan teman sepergaulan, Kang dikenal jago tebak kantong. Ia bisa menebak persis jumlah uang di saku kawannya. Namun, seiring dengan waktu, ia pun mulai memilah mana yang layak dilihat dan mana yang tidak.

Kira-kira enam tahun kemudian, Kang terkesan dengan ucapan salah seorang profesor di majalah Intisari, “Kelak komputer bisa dioperasikan dengan perintah langsung yang keluar dari pikiran manusia.” Ia begitu terobsesi dengan artikel itu, dan merasa yakin, jika bisa mengoperasikan komputer yang benda mati dengan energi otak, tentunya terhadap manusia lebih mudah. “Karena manusia membawa ‘komputernya ke mana-mana,” jelas Kang yang tinggal di Jakarta ini.

Di mana letak komputer manusia? Menurut Kang ada di otak. “Pasti ada energi yang bisa dilepas oleh otak,” yakin Kang sembari memperbaiki letak kacamatanya.

Pada awalnya Kang bisa membaca data “komputer” tadi secara acak. Beberapa data itu berupa informasi kondisi rumah. Ia melihat ada garis-garis dan sebagainya, yang walau tidak nyata Kang coba mengidentifikasi, garis itu adalah tiang. Data yang awalnya bersifat acak, ia benahi jadi tatanan sebuah rumah. Ia sudah mulai bisa mengidentifikasi bahwa ini bagian tertentu dari rumah. Lalu, ia sudah bisa membaca titik hitam pekat, “Kalau saya mendapat gambaran bagian tertentu ada titik hitam, itu pasti ada sumur tertutup. Tak bakal salah.” Hanya saja ia belum bisa membedakan mana bagian atas rumah.

Ilmunya makin tertantang manakala ada orang minta tolong dari jarak jauh. Kang bingung, dengan cara apa ia bisa mendeteksi orang itu. Wajahnya pun ia tak tahu. Ia lalu berupaya mencari medium lain, yakni suara. “Nah, saya coba analisis, apakah suara itu memiliki perbedaan.”

Ternyata memang ada perbedaan. Dari volume, intonasi, artikulasi, dan sebagainya, ia mulai bisa menggolong-golongkan suara dan kecenderungan seseorang. Semakin tajam lagi, ia mulai bisa membaca perilaku dan bahkan aura orang itu. Lebih maju lagi, ia bisa mendapat gambaran rumah seseorang dari suaranya!


Faktor cermin

Karena di televisi tak bisa spontan menerjemahkan, maka ia perlu mendengar beberapa nada dulu, ia gambarkan dan imajinasikan, lalu keluarlah susunan data.

Dari situ dianalisis secara cepat, sehingga dalam waktu singkat ia sudah tahu bagian mana dari rumah si penanya yang tidak selaras. Jadi, kembali lagi ke gambar yang dipancarkan oleh “komputer” si penanya. Toh kendala masih saja membuatnya harus memeras keringat untuk memecahkannya.

Pernah suatu ketika ada seorang ibu menelepon ke sebuah acara live show di sebuah televisi swasta, Kang tak bisa mendeteksi secara benar. Data yang ia deteksi terbalik-balik arahnya. O la la … di ruang tamu rumah Ibu tadi ternyata ada cermin yang menghadap pintu utama. Akibatnya, “pandangan” Kang jadi terbalik; kiri jadi kanan, belakang jadi depan, dan atas jadi bawah. Dari situlah ia mengakui kedahsyatan cermin. “Cermin bisa mengecoh mata saya begitu rupa.”

Namun, meski sudah bisa berkelit dari cermin, Kang masih gagal mendeteksi rumah si penelepon tadi. “Wah, ada apa lagi, ya,” pikirnya dalam hati. Enggak tahunya si ibu dalam kondisi tidak stabil emosinya, sehingga pelepasan energinya susah dideteksi. Telusur punya telusur, rupanya wanita itu sedang datang bulan. Kang lalu meminta suami si ibu yang bicara. Langsung ia sampaikan agar cermin atau apa pun yang memantulkan cahaya itu dipindah, karena pemasangan cermin seperti itu artinya menolak rezeki. Proses deteksi itu hanya berlangsung setengah menit.

Meski proses begitu cepat, jangan bayangkan gambaran (citra) yang diterima Kang sudah benar-benar berbentuk. “Masih acak,” katanya. Ia kemudian merumuskan sendiri. Ia berharap suatu saat kelak bisa melihat dalam bentuk nyata. Toh dengan keterbatasan tadi, hampir tak pernah ia menemukan kegagalan, dalam arti terjadi distorsi dengan kenyataan. Selalu tepat, “Karena yang saya baca adalah data atau fakta.” Yang pegang peranan di sini adalah kemampuan menganalisis data dengan cepat dan tepat.

Karena kemampuan indera terbatas, maka untuk hal-hal yang tak bisa terdeteksi oleh mata, Kang menggunakan kartu. Medium kartu ini ia dapatkan secara tidak sengaja. Di kantor tempat ia bekerja dulu, hampir semua karyawan mengisi waktu di sore hari dengan bermain kartu. Kang meminjam kartu itu untuk iseng-iseng meramal. “Pertama kali, saya gagal. Kedua kali, eh kartu itu ‘bunyi’. Apa yang saya analisis dari data yang ‘dibunyikan’ kartu itu, selalu benar.” Terkecuali jika ada cermin atau sesuatu yang memantul menghadap pintu masuk.

Meski kemampuan deteksinya karena talenta, Kang mencoba merumuskannya. “Saya susun metode analisis seluruh gambaran acak dari aura yang saya lihat. Saya pakai itu jadi bahan baku.” Sayang, kemampuan ini tak bisa ditransfer ke orang lain.

Kang berkesimpulan, kemampuan supranatural itu memang bersifat pribadi. Seseorang harus memiliki bakat dan keuletan serta berupaya sendiri untuk mendapatkannya.


Duel gaib

Dalam penggalian potensi diri yang dilakukannya malam hingga pagi hari, Kang mengalami hal-hal supranatural yang menyentuhkannya dengan alam gaib.

Suatu malam saat ia diam menyepi – waktu itu ia masih muda – tiba-tiba jendela kamarnya diketuk orang. Jendela dibuka, tak ada orang. Dua kali begitu. Ketiga kalinya, ia lari keluar, lompat pagar, dan mencari-cari. Hasilnya tetap nihil.

Karena waktu itu habis hujan, taman di halaman tanahnya basah. Dekat pohon ada bekas jejak kaki, ukurannya tiga kali orang dewasa. Selanjutnya, Kang mencoba melacak dengan memasuki alam gaib. Ternyata ia bisa bertemu dengan makhluk itu, yang rupanya cuma ingin berkenalan saja.

Cuma, persinggungan dengan alam gaib membuat pembantunya berniat berhenti. Apa pasal? “Bukan lantaran tak betah, tapi karena setiap mau tidur malam selalu dipelototi oleh seseorang tinggi besar yang muncul di jendela.” Toh pembantu tadi bisa mengusir makhluk tadi melalui “mantra” yang ditiru dari Kang. Mau tahu mantranya? “Awas! Kamu jangan ganggu saya lagi. Tuan saya tukang makan setan. Saya lapor dia, nanti kamu dimakan!”

Pengalamannya terus berlanjut, tak sekadar diajak kenalan. Dengan cara meraga sukma, Kang bisa memasuki alam gaib. Di sini tak jarang ia dihadang makhluk-makhluk menyeramkan yang ingin mengganggu. Terpaksa berkelahi. Untunglah, sedari kecil Kang bisa kungfu. Perkelahian amat menguras tenaga, sehingga ketika kembali ke badan kasarnya, terasa capek sekali. Meski begitu, Kang mengakui, hal itu sangat menyenangkan.

Bagaimanapun Kang tidak mau larut, tetap berpijak di alam nyata. Jadi, ia tidak menyediakan sajen atau menuruti kemauan mereka. Pernah, ia dimintai tolong untuk menyembuhkan orang yang kemasukan setan. Ia datangi dan ajak ngobrol. Begitu makhluk itu disuruh pergi, orang itu pun sembuh, “Tak perlu diusir atau diancam. Cukup diajak ngobrol. La wong yang saya lihat wujud asli si makhluk itu.”

Sejak itu Kang praktis tak pernah menemui kesulitan apa pun. Ia hanya mengandalkan satu kunci: tak pernah berseteru dengan makhluk halus. “Masing-masing alam kita berbeda. Walau sama-sama bisa saling melihat, kita saling menghormati.” Tapi Kang tidak mau diancam oleh mereka, misalnya minta ini atau itu.

Kang siap bertempur jika mereka memaksakan kehendak. Perkelahian persis di alam nyata. Kena pukul sakit, kalau memukul seperti terkena manusia biasa. Jika makhluk gaib kalah, sampai kapan pun mereka tak bakal berani lagi.


Selaras alam

Kang mengaku baru bisa mendeteksi suara dan aura. Jika mendeteksi rumah, warna auranya hitam atau putih. Tapi saat mendeteksi penyakit, auranya warna-warni.

Bila penyakitnya menyangkut fisik, ia suruh pasiennya pergi ke tabib atau dokter. Jika non-fisik, ia akan memeriksa rumahnya. Kalau penyebabnya soal hong shui, ia suruh perbaiki rumahnya.

“Pernah ada seorang wanita keturunan India, malam hari matanya buta, sedang kalau siang, kurang awas. Begitu saya periksa, rupanya ia menambah atap di belakang rumahnya, sehingga menutupi pandangan matanya. Saya suruh bongkar, sembuh dia. Sebab, yang sakit rumahnya. Kalau yang sakit orangnya, saya tak bakal bisa menyembuhkan.”

Ada juga sejumlah wanita yang lama belum mendapatkan keturunan, akhirnya bisa memperoleh anak setelah melakukan perbaikan rumah seperti yang ia sarankan. “Kalau seseorang berhasil, itu bukan karena saya, melainkan karena mengikuti saran saya,” kata pakar hong shui yang setahun sekali menerbitkan buku tentang shio.

Setiap kali meramal, Kang tak pernah memakai perasaan atau wahyu, melainkan menggunakan perhitungan Cina kuno yang menggunakan prinsip yin – yang dengan lima unsur. Jadi, sewaktu mendeteksi, ia selalu mencocokkan dengan hitungan. Untuk membuat perhitungan hong shui, ia membutuhkan waktu kira-kira dua jam untuk setiap klien. Dengan bantuan komputer, bagan dan kalkulasi rumit bisa diselesaikan dalam waktu hanya 15 menit.

Namun, untuk penampilan di televisi Kang hanya diberi waktu satu menit. Kang pun menyiasatinya dengan menggunakan perhitungan yin – yang yang bersifat global, tidak detail.

Jika setiap ramalannya selalu tepat, Kang merasa bukan dia yang hebat. Metodenyalah yang luar biasa. Metode Cina kuno yang diwarisi dari almarhum sang ayah, Kang Boe Lay, dia formulasikan menjadi metode baku yang diterapkan dengan komputer sehingga seluruh perhitungan rumit bisa diselesaikan lebih cepat dan persis.

Dengan “ilmu”nya yang bisa bikin penasaran orang, wajar jika banyak yang curiga – termasuk keluarganya – Kang belajar ilmu gaib. Ada juga yang bilang kalau ia memelihara jin. Padahal, “Saya tak pernah belajar ilmu-ilmu gaib, karunia itu mengalir begitu saja. Saya hanya berusaha hidup selaras dengan alam. Nah, dengan alam inilah saya berjalan.”

Rupanya, menyusu ilmu pada alam, membuat Kang tak pernah kering. Bahkan terus berkembang. (Dharnoto/Intisari)

17 Tanggapan to “Kang Hong Kian, Matanya Menembus Alam Maya”

  1. […] Kang Hong Kian, Matanya Menembus Alam Maya […]

    • Benedictus Bambang Hario Pamungkas said

      Memang karunia yg di dapatkan oleh Pak Kang Hong Kian adalah karunia Tuhan untuk membantu/menolong sesama umat. Ingin jg konsultasi dengan beliau.

      • Faisal Soerga said

        Kang Hong Kian, idola saya buangetttttttt !!!!
        Hallo Apa Kabar pak ” Kang Hong Kian ? ”
        Teruskan debut mahir mu demi memperbaiki Karakter Hoki dan Sehat untuk anak bangsa, sukses selalu !

  2. fie said

    pengen konsultasi m pak kang hong kian
    ,,,,,,

  3. sutanto said

    Pa Kang saya mau konsultasi bisa telp atau datang kemana ya

  4. fika rizki said

    Mlm pa kang..nama saya fika..saya seorng ibu rumah tangga..saya bukanlah orng mampu..jd saya tidak ada biaya untuk konsultasi dgn pak khang..ini data2 keluarga saya
    -suami nama andryas,lahir tgl 18februari 1983 jam 23.10 mlm..shio babi
    -saya fika rizki,lahir 6juni 1986 jam 08.50 pagii,shio saya macan..
    -anak pertama saya nama Yosevan Andrian,lahir 9 mei 2010 jam 05.30 pagii,shio macan
    -anak k dua saya nama Lorentiu Davin Andrian,lahir 23 februari 2012 jam 15.15 sore,shio naga…
    @yang ingin saya tanyakan..dgn shio seperti ini d keluarga saya bagai mana?usaha selalu ga2l..hidup numpang d rumah ma2 saya..apa Ɣαηƍ hrs saya n suami lakukan?apa ada jln keluar pak Khang?jika anda bs menditeksi dr suara ini no tlp saya +6287830677792..saya ingin sekali bs konsultasi lsng dgn pak Khang..tp saya ga pny biaya..perekonomian keluarga saya minus pak..apa ada jln keluar?terimakasih sebelumnya

  5. Hanny Kastary said

    Selamat malam pa kang, saya seorang ibu rt, nama saya hanny, lahir jakarta 24 nopember 48, jam 10 malam hari kamis, anak ada 3 orang yg per1 laki2, yg ke2 perempuan, yg ke3 laki2, yg sy mau tanyakan ke pa kang unk anak yg ke2 perempuan namanya anastasia lahir jakarta 15 april 1980jam13 30 atw jam 1 30 siang hari selasa, shio monyet, sampai saat ini blom punya kerjaan tetep,atw blom bekerja padahal s1 bidang hukum n jodohnya juga agak susah, kalau sudah ketemu laki2 tidak bisa lama berhubungannya mudah ketemu trus putus ditolak atw menolak gitu terus pak kana, anastasia sekarang tinggalnya di amerka, mohon di beri petunjuk agar anak2 sy sukses n ada jodohnya, terima kasih pa kang atas sarannya.
    Ini no tlp hp sy 08129036157

  6. chandra said

    malam Om Kang. saya dulu sering sekali melihat acara Om di Metro brp tahun lalu saat saya masih SMP atau SMA. waktu cukup lama, dan menurut saya sangat bagus sekali. saya bener2 takjub. saya seorang kepala rumah tangga. kelahrian 29 Juli 1979. dan istri saya 15 Juli 1981. saya sudah menikah 1tahun persis, tapi sampai sekarang belum dikarunia anak. Dan saya juga mempunyai usaha dibidang interior. sudah berjalan 5tahun sejak 2008. baru tahun ini stelah saya menikah baru usaha tersebut membuahkan hasil. dan terus terang sampai sekarang saya belum memiliki rumah sendiri. semua masih mengkontrak untuk rumah maupun tempat usaha. saya sangat mengharapkan sekali solusi dari Om Kang. sebenarnya usaha saya ini sudah cocok belum? atau saya harus bagaimana agar saya bisa mendapatkan rumah dan tempat usaha sendiri? dan mengenai anak bagaimana? tetapi saya mengalami kesulitan untuk menghubungi Om Kang. dimana saya bisa berkonsultasi. Apa bisa saya mendapatkan jawaban masalah saya ini dengan saya menghubungi Om atau Om bisa kontak saya di 08176555579. atau email s3n_sen79@yahoo.com.

  7. salam pak kang.nama saya chiu cia sin/henry susanto laki2 lhr tgl shi gwek che it 1981 jam 5 pagi (klder jawa 4-5-1981) pak kang saya mau tanya saya mau membuka usaha homeindustri kerupuk dari mulai produksi bahan mentah sampai pengorengan apakah cocok pak kang? dan satu lg pak kang saya sgt menyukai/hobi memasak dan ada keinginan membuka usaha mie pangsit diantara 2 bidang ini mana yg lbh cocok atau ke dua2nya tidak cocok mohon sarannya pak kang terima kasih banyak pak atas waktunya.

  8. evi said

    Pak Kang, sy ingin sekali konsultasi. Gmna caranya?

  9. reinhard said

    Selamat Pagi Pak ….
    Saya mohon alamat praktek nya ya Kang Hong Kian. saya mau konsultasi keluarga bersama istri dan anak-anak.. saya tinggal di Pematangsiantar_sumatera utara. Kalau boleh kami dapatkan alamat prakteknya Pak, mohon jika boleh kami dapatkan, dapat dikirim kan ke email reinhard-mala@yahoo.com atau sms: 08126541434.

    dari: kel.Reinhard Hutahaean.

  10. OEI A HUA said

    selamat pagi pak..
    saya OEI A HUA mau konsultasi bisa saya dapat kontak pak.? hp 087777799007 puritea_oyo@yahoo.com terima kasih..

  11. priyanto said

    Selamat siang pak kang
    salam kenal saya priyanto,lahir 28 april 1974 jamnya ga tahu ,istri 8 juli 1977.rumah hadap selatan,7 tahun menikah belum punya anak,pertanyaan saya:
    1,usaha saya bidang audio mobil(elektronik)apakah sudah cocok
    2,arah tmpat usaha dan rumah hadap mana yang tepat
    3 sudah 7 tahun nikah blm ada keturunan apa solusinya padahal sudah berobat
    kedokter dan altetnatif masih tetep nihil
    4.baju warna apa yg musti dipakai supaya lebih hoki,
    Mohon jawaban petunjuknya ya pak kang alamat email saya priyayi69@yahoo.com sebelumnya saya ucapkan beribu ribu terima kasih

  12. titins31@yahoo.com said

    T. Sulistyowati.
    Selamat malam Pak Kang
    Saya ingin konsultasi gmna caranya . sy mhn informasinya via 081578147258 , Titins31@yahoo.com.trima kasih

  13. Achmad rudyanto said

    Slamat malam bpk Kang Hong Kian ,saya ingin konsultasi dgn pak Kang ,lewat apa ya pak no saya 0822 9829 6688.

  14. Rini said

    Bpk Kang Hong Kian selamat siang, saya sangat ingin konsultasi dengan bapak , Indrajayarin@gmail.com

  15. Hansen Hendrawan said

    Pak Kang ,kami ingin konsultasi dengan anda, dapat melalui Email ? terima kasih

Tinggalkan komentar