Tomkins dan Ekman, Pelopor Ilmu Membaca Wajah

Silvan Tomkins dan Paul Ekman adalah guru dan murid yang mendalami seni membaca wajah. Ini adalah ilmu mengenali gerakan otot-otot wajah, untuk membaca emosi dan pikiran seseorang. Tomkins mengajar di Princeton, ia menulis buku Affect, Imagery, Consciousness, sebuah karya yang cemerlang tentang ilmu membaca emosi.

Ekman sangat terkesan dengan kemampuan Tomkins, maka dia pun menjadi murid yang serius untuk mempelajari ilmu gurunya itu. Salah satu kejadian yang membuat Ekman terkesan adalah ketika Tomkins dapat menebak dengan mudah wajah orang dari dua kelompok suku yang ekstrem berbeda. Kedua suku di pedalaman Papua Niugini ini memiliki karakter berbeda.

Yang satu, suku Luar Selatan adalah suku yang ramah dan cinta damai. Yang kedua, suku Kukukuku, adalah suku yang kejam, suka bermusuhan, dan punya kebiasaan homoseksual. Ekman telah menyiapkan potongan film dari kedua suku tersebut, menghilangkan identitasnya, dan hanya membuat cuplikan yang berfokus pada close-up wajah orang-orang dari kedua suku tersebut.

Ekman tidak sedikitpun memberitahu Tomkins tentang suku-suku itu. Potongan film itu lalu dipertontonkan kepada Tomkins. Segera setelah melihat potongan film tersebut Tomkins berkata sambil menunjuk kepada wajah-wajah suku Luar Selatan, ”Mereka adalah orang yang pemaaf, lembut, dan menyukai perdamaian,” katanya. “Kelompok yang lain ini kelihatan bengis, dan banyak bukti yang menunjukkan homoseksualitas.”

Mendengar penjelasan Silvan Tomkins itu Ekman tercengang! Bagaimana bisa dia tahu tentang karakter suku-suku tersebut hanya dengan melihat wajahnya?

“Silvan, bagaimana sih Anda melakukannya?” tutur Ekman. “Maka ia mendekati layar lagi, dan, ketika kami memutar film yang sama ke arah belakang dalam gerak perlahan, ia menunjuk ke pematang-pematang dan parit-parit pada wajah yang digunakannya untuk membuat kesimpulan.”

Ekman bersama rekannya, Friesen, kemudian membuat sebuah taksonomi untuk mimik wajah. Ada sekitar 10 ribu mimik hanya dari kombinasi 5 otot saja. Tidak semua kombinasi itu punya makna. Ekman berhasil mendefinisikan sekitar tiga ribu mimik yang memiliki makna. Kini Ekman, berusia enam puluhan, adalah seorang pakar langka yang ahli dalam seni membaca wajah.

Dengan melihat sedikit kombinasi gerak otot wajah, dia mampu menebak dengan akurat emosi dan pikiran seseorang. Begitu ahlinya dia sehingga dia bisa menebak bahwa Bill Clinton adalah ‘anak bandel’ selama putaran primer kampanye Partai Demokrat 1992. Belakangan memang terbukti, Clinton memang bandel dengan kasus Monica Lewinsky-nya.

Wajah menurut Ekman menyimpan informasi tentang seseorang. Ekman dan Friesen akhirnya merangkum semua kombinasi ini – berikut aturan-aturan untuk membaca dan menafsirkan semua itu – dalam Facial Action Coding System (FACS). Ilmu Ekman banyak dipakai oleh para psikolog dan juga animator film seperti di Pixar dan DreamWorks.

Jadi kalau Anda sering berbuat dosa, lalu bertemu dengan Ekman, hati-hati saja, mungkin dia bisa tahu semua kelakuan Anda itu melalui garis-garis pada wajah Anda!

(sepia.blogsome.com)