Tren Teknologi Pemindai Wajah

(foto:dok/ist)

Sistem pemindai wajah (face recognition system) adalah aplikasi komputer yang digunakan untuk memverifikasi atau mengidentifikasi seseorang secara otomatis dari hasil tangkapan gambar video dan kamera.

Salah satu caranya adalah dengan membandingkan bagian wajah seperti dagu, hidung, mulut, dan mata dari gambar dan pangkalan data yang dimiliki. Teknologi ini merupakan sistem pengamanan yang lebih praktis diandingkan teknologi verifikasi melaui sidik jari atau iris mata.

Beberapa algoritma pengenalan wajah mengidentifikasikan wajah dengan menelusuri petanda atau bagian tertentu dari gambar wajah seseorang. Contohnya, sebuah algoritma bisa menganalisis posisi relatif, ukuran dan/atau bentuk mata, hidung, tulang pipi, dan rahang. Fitur-fitur ini kemudian digunakan untuk mencari gambar lain dengan fitur yang cocok.

Algoritma lain menormalisasi galeri gambar wajah dan kemudian meng-compress data wajah, dengan hanya menyimpan data dalam gambar yang berguna untuk deteksi wajah. Wajah yang diselidiki kemudian dibandingkan dengan data wajah.

Salah satu sistem yang berhasil di tahap awal didasarkan pada teknik pencocokan contoh yang diterapkan pada satu set fitur wajah yang menonjol.

Algoritma pengenalan dapat dibagi dalam dua pendekatan utama, yakni geometrik yang melihat perbedaan fitur dan photometric yang adalah pendekatan statistik yang menyaring gambar menjadi nilai-nilai dan membandingkan nilai-nilai dengan template untuk menghilangkan varian.

Algoritma pengenalan yang populer antara lain Analisis Komponen Utama dengan eigenface, Analisis Pembedaan Linear, model Markov Tersembunyi, dan pencocokan pranala dinamis yang dimotivasi oleh saraf.

Sebuah tren baru yang muncul dalam face recognition system adalah pengenalan wajah dengan teknik tiga dimensi (3-D) yang menggunakan sensor 3-D untuk menangkap informasi tentang bentuk wajah seseorang.

Keunggulan teknik ini adalah pengenalan wajah tidak terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang masuk. 3-D juga dapat mengidentifikasi wajah dari berbagai sudut pandang, termasuk dari pandangan publik mengenai profil orang yang dimaksud. Bahkan teknik 3-D yang sempurna bisa lebih sensitif terhadap pencocokan ekspresi wajah.

Tren lain yang muncul adalah teknik pengenalan dengan menggunakan perincian visual dari kulit, seperti yang ditangkap gambar digital (kamera, video) dan alat pemindai standar. Teknik ini disebut analisis tekstur kulit (Skin Texture Analysis) dengan menyesuaikan garis-garis yang unik, pola kulit, dan noda/bintik yang ada di kulit

Pengujian telah membuktikan bahwa penambahan analisis tekstur kulit dalam sistem pengenalan wajah bisa mempercepat dan meningkatkan kinerja pengenalan wajah hingga 20–25 persen. (CR-24)