HOKI DAN KESEHATAN

PALMISTRI, FISIOGNOMI, SHIO, GRAFOLOGI, ZODIAK, HOROSKOP, TAHI LALAT, FRENOLOGI, NUMEROLOGI, FENGSHUI, BAZI, ZIWEI, ASTROLOGI

Akupuntur Sebagai Pereda Sakit

Posted by Fisiognomi pada 16 Desember 2010

erabaru.net, Minggu, 22 Agustus 2010 – Mereka yang mengatakan bahwa akupuntur membantu meringankan penderitaan mereka, nampaknya ada benarnya.

Para ilmuwan telah menemukan metode pengobatan yang menggunakan jarum tersebut dapat membantu menghilangkan rasa sakit secara alami.

Temuan ini merupakan keuntungan bagi pengobat tradisional Tiongkok kuno yang telah dicemooh banyak orang sebagai ilmu pengetahuan semu.

Akupuntur telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun dan menurut sejumlah riset telah menunjukkan secara fisik dapat menghilangkan rasa sakit.

Sejumlah kritikus mengatakan hasil dari metode pengobatan ini seluruhnya ada dalam pikiran. Dan beberapa pasien memperoleh keuntungan akibat “efek plasebo”, di mana kepedulian, perhatian serta keyakinan sederhana akan mempengaruhi sehingga memberikan manfaat bagi kesehatan.

Namun Maiken Nedergaard, pakar neuroscience, yang memimpin penelitian ini, mengatakan, “Akupuntur telah menjadi arus utama perawatan medis pada bagian tertentu di dunia selama 4.000 tahun, akan tetapi karena belum dipahami sepenuhnya, banyak orang menjadi ragu.”

Ia mengatakan, penelitiannya telah mengungkap suatu mekanisme fisik melalui akupuntur pereda sakit.

Ilmuwan Rochester Medical Center, New York State ini, melakukan akupuntur pada borok kaki tikus.

Mereka diperlakukan seperti apa yang dilakukan pada manusia, menggunakan jarum halus yang ditusukkan ke titik tekanan dekat lutut dan dengan lembut secara bergantian setiap lima menit dalam setengah jam.

Selama dan sesudah terapi, tingkat adenosin, pereda nyeri yang kami buat ketika kami terluka, meningkat lebih dari 20 kali lipat dan rasa sakit terasa hilang sekitar dua pertiga.

Meningkatnya adenosin, tanpa akupuntur juga memberi efek tenang, menurut laporan jurnal Nature Neuroscience.

Namun temuan ini tidak menjelaskan dasar pemikiran untuk yang lain. Seperti, beberapa tekhnik akupuntur yang digunakan untuk membantu mereka berhenti merokok, atau digunakan untuk meningkatkan kesuburan melalui IVF.

Para peneliti mengatakan bahwa adenosin memiliki banyak peran dalam tubuh dan mereka tidak dapat mengesampingkan keterkaitannya dalam masalah ketergantungan obat dan kesuburan.

Meski riset ini telah dipublikasikan pada salah satu jurnal Nature bergengsi, namun karena masih ada keraguan, orang Inggris tetap tidak meyakininya.

Prof. Edzard Ernst, dari Exeter University, seperti yang dilansir Daily Mail mempertanyakan apakah para peneliti Amerika cukup cermat dan mengatakan, hasil pada hewan tidak semestinya ditiru pada manusia. (Erabaru/DM/sua)

*******

Ilmu Akupuntur dan Sains

erabaru.net, Senin, 19 Juli 2010 – Model ini membantu siswa menemukan dan menghapalkan titik-titik akupunktur. Ilmu akupunktur yang berusia ribuan tahun, merupakan salah satu dari lima pilar ilmu pengobatan tradisional China (TCM = Traditional Chinese Medicine). Metodenya jarum ditusukkan ke titik-titik tubuh manusia untuk meringankan penyakit atau meredakan rasa sakit.

Filosofi dan teori yang berbasis ilmu akupunktur telah diformulasikan 2.000 tahun lalu dalam kerangka kerja ilmu pengobatan China. Pusat semua ini adalah gambaran kekuatan vital tubuh, yang disebut dengan energi kehidupan atau qi, di semua aspek kehidupan seseorang.

Energi kehidupan selalu berubah-ubah. Hal itu termasuk fungsi-fungsi organ internal tubuh dan ritme tubuh, seperti pernafasan, pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan cara kerja otot-otot kita.

Mirip dengan aliran sungai yang berliku-liku melalui lanskap, energi meridian melintasi tubuh dan memberinya energi vital. Sepanjang garis meridian terletak titik-titik akupunktur yang dapat digunakan untuk mempengaruhi dan mengatur aliran energi tubuh.

Energi orang yang sehat (qi) mengalir secara harmonis, kuat, dan tidak terhalangi. Menurut pengobatan China, penyakit timbul jika jalur energi ini terhalang, baik karena energi terlalu melimpah maupun karena energi terhalangi.

Riset akupuntur telah melakukan banyak kemajuan. Namun sampai saat ini, kemanjuran ilmu akupunktur ini hanya dapat dijelaskan melalui adanya adenosine (satuan molekular yang dapat digunakan untuk menyimpan dan memindahkan energi kimia dalam sel), suatu senyawa yang bertanggung jawab atas segala fungsi tubuh, pada titik-titik penusukan jarum. Akupunktur memiliki dampak yang seketika pada sistem kekebalan tubuh dan pada persepsi rasa sakit.

Sejak itu, studi telah membuktikan dampak positif adenosine dalam penurunan tekanan darah dan detak jantung. Adenosine juga meningkatkan kualitas tidur, menurunkan peradangan, dan dapat mengacaukan imlpus-impuls saraf yang tidak diinginkan yang dapat memicu rasa sakit.

Cara kerja akupunktur berbeda pada tiap individu. Peneliti di University of Rochester, New York, menemukan penjelasan yang masuk akal atas variasi tiap individu. Eksperimen laboratorium mereka mengisolasi suatu protein yang disebut dengan A1 yang nampaknya memainkan peranan penting pada dampak akupunktur. Jika tubuh kekurangan protein ini, kemanjuran akupunktur akan melemah.

Namun demikian, tusuk jarum bekerja secara harmonis, meningkatkan aliran energi yang tak terhalangi. Di Barat, meski tidak terlalu percaya hasil akupunktur dapat meningkatkan kesehatan tubuh, namun semakin lama semakin diakui prakteknya.

Banyak tabib ternama pada masa China kuno memengaruhi kemampuan akupunktur. Namun mereka memiliki satu hal yang sama, yang menurut artikel kuno, mereka mematut diri secara ketat pada aliran Buddha atau Tao yang dianutnya.

Mereka diberkahi dengan kebijaksanan yang utama dan memiliki kemampuan supernatural yang membuat mereka mampu mendiagnosa dan menangani penyakit. (Liu Xiangjun/The Epoch Times/feb)

4 Tanggapan to “Akupuntur Sebagai Pereda Sakit”

  1. jadi pengen nyoba akupuntur..

  2. […] Akupuntur Sebagai Pereda Sakit […]

  3. […] Akupuntur Sebagai Pereda Sakit […]

  4. […] Akupuntur Sebagai Pereda Sakit […]

Tinggalkan komentar