Sidik Jari untuk Identifikasi Pribadi

Coba amati sidik jari anda dan bandingkan dengan teman sebelah, pasti tidak ada yang sama persis. Sidik jari memang telah membuat manusia terpesona selama beberapa abad.

Sidik jari telah digunakan sebagai metode identifikasi pribadi sejak zaman dahulu. Tetapi dari mana asal sidik jari dan apakah benar bahwa semua sidik jari tiap orang berbeda beda?

Nah jika diperhatikan dengan cermat, akan diketahui bahwa sidik jari berupa tonjolan dari kulit. Tonjolan ini tidak terlalu bersambungan, tonjolan ini berhenti, terpecah menjadi dua, membentuk semacam kantung kecil (disebut “danau”) dan bahkan sekali-kali tampak saling bersilangan. Inilah sifat-sifat individual yang menimbulkan perbedaan sidik jari orang yang satu dengan yang lain.

Sidik jari sudah terbentuk sebelum lahir, dalam perkembangan tangan. Sidik jari tidak benar-benar terbentuk dalam kulit, tetapi disebabkan oleh tonjolan dalam daging yang berada di bawah kulit. Genetika ikut berperan dalam informasi ini, tetapi bahkan kembar identik mempunyai sidik jari yang berbeda. Sidik jari dapat diklasifikasikan menjadi sejumlah pola, yang membuat kita dapat membuat katalog dan mencari sidik jari dengan lebih mudah.

Sebagai intermezo saja, bagaimana anda dapat meninggalkan sidik jari di tempat kejadian perkara? Pori-pori kulit menghasilkan minyak dan keringat yang tersebar di jari. Kalau anda menyentuh sesuatu, cairan ini tertinggal di permukaan, dalam bentuk bekas sidik jari. Nah dari proses inilah pihak kepolisian dibantu pihak ahli, kemudian meneliti dan mengidentikfikasi bekas sidik jari ini. Selanjutnya mencari orang yang meninggalkan bekas sidik jari ini.