Membangkitkan Energi “Chi”

Rumah yang baik dipercaya adalah rumah yang bersih, rapi, dan sehat. Jika keadaan rumah sudah demikian, maka akan timbul kualitas hidup yang tinggi bagi para penghuninya.

Sebaliknya, rumah yang buruk biasanya terkesan berantakan, kotor, dan berdebu. Rumah seperti itu tentu saja tidak menyehatkan dan juga tidak enak dipandang mata.

Menurut feng shui, rumah yang buruk mengandung energi chi negatif. Energi ini biasanya terdapat di bagian-bagian bangunan yang gelap dan lembab. Karena jelek, maka kehidupan orang yang tinggal di sana juga akan terpengaruh. Para penghuni di rumah itu konon bisa mengalami petaka, misalnya sakit, cerai, karir mandek, atau kegagalan usaha.

Debu mempunyai energi chi sendiri, yang cenderung macet bila menumpuk di satu tempat. Tempat yang berantakan menjadi persinggahan energi chi tua. Dengan demikian, chi sulit mengalir dengan mulus melalui bangunan. Chi yang macet dan bergerak lamban akan menghambat vitalitas dan produktivitas hidup seseorang.

Agar energi chi tidak mandek, maka rumah harus dibersihkan secara teratur. Menjemur karpet dan kasur di alam terbuka, merupakan salah satu cara membangkitkan energi chi. Chi akan semakin meningkat bila laci dan tirai juga dibersihkan secara teratur.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah membenahi barang-barang yang ada di dalam rumah. Karena feng shui “berjalan” setiap tahun, maka bebenah juga perlu dikerjakan setahun sekali. Sisihkan benda-benda yang tidak terpakai lagi karena akan menghambat chi. Berikan kepada yang membutuhkan atau jual saja ke tukang loak. Yang benar-benar tidak bisa dipakai, buang ke tempat sampah.

Perawatan

Perawatan rumah pun sangat penting bagi aliran chi dan keseimbangan yin-yang. Pemeliharaan rumah yang baik, akan berpengaruh baik kepada para penghuninya.

Keadaan rumah biasanya akan menyebabkan chi berubah-ubah. Jendela rusak, atap bocor, ruang tamu berantakan, saluran air tersumbat, dan tembok kotor merupakan sumber chi buruk. Semua kerusakan dan kekurangan itu akan menimbulkan pengaruh buruk buat peruntungan seisi rumah. Untuk itu, perbaikilah segera.

Ibarat tubuh, keadaan semacam itu tak ubahnya pasien lanjut usia. Bila peredaran darah atau napas tidak berjalan normal, maka organ-organ tubuh lainnya terganggu pula.

Kelancaran aliran chi bisa terjadi di mana saja, di antaranya di ruang tamu atau belakang pintu. Perhatikan bila di kedua lokasi itu terdapat tumpukan barang. Chi yang tidak lancar akan menghalangi kegiatan kita dalam berusaha atau berkarir.

Pemeliharaan pintu, untuk memperoleh aliran chi, juga cukup penting. Karena itu pintu harus mudah dibuka dan ringan. Bila kita harus mengeluarkan tenaga ekstra setiap kali membuka atau menutup pintu, maka chi di tubuh kita tidak stabil.

Engsel pintu pun harus sering diberi minyak pelumas. Bila tidak, engsel itu akan mengeluarkan bunyi. Bunyi inilah yang akan membuyarkan chi di tubuh penghuni. Selain merasa tegang, chi buruk ini dapat mengakibatkan penghuni rumah jatuh sakit.

Kesehatan yang buruk juga dapat diakibatkan oleh jendela yang rusak. Bila mata, telinga, atau hidung Anda terasa kurang enak, bisa jadi ini karena Anda kurang memerhatikan jendela. Jangan cuma menutupi jendela yang rusak, misalnya dengan tripleks atau kertas.

Sebisa mungkin, panggillah tukang kayu. Pengaruh lain dari kondisi jendela demikian adalah kesulitan melahirkan.

Menjaga kebersihan kamar mandi, jangan pula diabaikan. Kamar mandi yang tidak sesuai aturan feng shui diyakini akan menyebabkan pencernaan penghuni kurang beres. Karena itu, jangan sampai saluran air di kamar mandi tersumbat.

Sebenarnya, bukan hanya feng shui yang mengajarkan demikian. Secara logika, orang awam pun dapat menerima kenyataan bahwa keadaan rumah yang kurang baik akan menyebabkan “gangguan” kepada penghuninya. Misalnya bosan berada di rumah, sakit karena menghirup udara kotor, atau selalu saja mengeluarkan uang.

Bagaimana rumah Anda? Kita tidak perlu tinggal di rumah mahal atau rumah mewah. Cukup di rumah sederhana yang bersih dan rapi. (Djulianto Susantio)