Mendeteksi Wajah Perusuh

(foto:dok/ist)

Sinar Harapan, Selasa, 16 Agustus 2011 – Akhir pekan lalu, polisi Inggris mengumumkan foto-foto tersangka kerusuhan London telah diperbarui lewat program pencocokan wajah. Face Recognition Technology (Teknologi Pemindai Wajah) akan diefektifkan guna menangkap para perusuh.

Kepala Polisi Andy Trotter yang membantu kepolisian London menyebut, peranti canggih ini dipakai untuk membantu menemukan orang-orang yang dicurigai terlibat dalam kerusuhan London.

Tapi Trotter mengingatkan bahwa alat pemindai tersebut hanya bagian dari upaya kepolisian untuk mencocokkan wajah-wajah yang dicurigai, selebihnya datang dari sumber-sumber lain, seperti foto yang diambil kamera rahasia, foto-foto yang diambil dan dikumpulkan petugas keamanan, serta rekaman dan gambar yang ditangkap helikopter polisi, atau foto hasil jepretan masyarakat.

Menurut artikel yang diterbitkan pada Maret 2010 di majalah dwimingguan Scotland Yard The Job, teknologi pemindai yang digunakan polisi untuk mendeteksi bentuk wajah manusia adalah dengan mengukur jarak antara hidung seseorang dengan mata, bibir, dan bagian wajah lainnya.

Program baru ini telah terbukti mampu bekerja lebih baik dibandingkan teknologi versi lain. Baru-baru ini, penggunaan teknologi tersebut makin ditingkatkan terkait dengan kerusuhan London.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan pada AP, untuk dapat menggunakan teknologi ini haruslah memiliki gambar tersangka dengan kualitas gambar yang tinggi. Akan lebih baik lagi bila ternyata tersangka sudah memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Dengan syarat seperti itu, teknologi pemindai wajah merupakan wewenang polisi, karena pada umumnya teknologi tersebut hanya akan digunakan untuk membantu mengidentifikasi mereka yang dicurigai melakukan kejahatan serius, seperti penyerangan.

Foto-foto buram hasil tangkapan kamera yang di-share di Flickr mungkin tidak banyak berguna untuk dicocokkan dengan peranti lunak tersebut. Tetapi detektif telah mem-posting gambar atau foto berkualitas tinggi yang menampilkan foto dan tindak kriminal para perusuh dari wartawan foto Gulherme Zauith ke laman.

Zauith mengatakan, baru-baru ini ia dihubungi oleh seorang detektif London. “Mereka mengatakan bahwa mereka melihat foto online saya dan meminta saya untuk mengirimkan foto itu kepada mereka untuk membantu mengidentifikasi orang,” kata Zauith.

Teknologi pengenalan wajah sudah banyak digunakan laman-laman gratis, seperti Facebook dan Google Inc Picasa, program photo-sharing. Program tersebut telah berkembang untuk peningkatan keamanan juga.

Seseorang dari Komite Perencanaan Olimpiade mengatakan, peranti lunak pemindai wajah ini sedang dipertimbangkan untuk digunakan sebagai tolok ukur keamanan selama Olimpiade berlangsung.

Sementara itu, detektif telah menggunakan sejumlah taktik untuk membidik para perusuh, dan kepolisian di seluruh negeri telah melakukan penangkapan terkait dengan ancaman kerusuhan itu. Departeman Kepolisian juga menawarkan untuk mem-posting tindakan para perusuh ke jejaring sosial.

Trotter mengatakan, sebenarnya publikasi tindakan yang dilakukan para penjarah melalui Facebook telah membantu penyelidikan. “Bukan hanya wajahnya saja yang dikenali, tapi juga cara berjalan, pakaian yang dikenakan, bahkan tato,” kata Trotter. (CR-24)